Selasa, 15 November 2011

ADMINISTRASI SERVER LINUX DEBIAN ETCH



BAB I
LINUX

Saat ini Linux telah menjadi salah satu fenomena yang ikut mewarnai abad ini dengan
segala bentuk kemampuan dan kehandalannya. Sejarah telah membuktikan bahwa hanya Linuxlah
yang mampu menyaingi dominasi software yang dibangun Bill Gates dengan Microsoft-nya.
Kehadiran Linux kini telah menjadi ancaman serius bagi Microsoft di masa kini dan mendatang, di
samping masalah virus, bug dan para cracker yang terus menghantui komputer berbasiskan
Windows. Dengan konsep open source yang dimilikinya, Linux dinilai banyak berjasa dalam
penghematan investasi yang harus dikeluarkan suatu perusahaan, sekaligus menjadikannya sebagai
sebuah sistem operasi yang handal karena dibangun oleh komunitas developer, hacker, dan
didukung penggunanya di seluruh dunia.

SEKILAS TENTANG LINUX
Sebelum kita mempelajari lebih jauh tentang Linux, ada baiknya kita mengetahui sejarah
Linux dan perkembangannya terlebih dahulu, sehingga walaupun belum dapat menguasai Linux
secara teknis dan mendalam, namun paling tidak kita telah memiliki pemahaman tentang apa yang
sering disebut orang dengan Linux itu.

SEJARAH KEBERADAAN LINUX
Semuanya berawal dari seorang mahasiswa University of Helsinki yang bernarna Linus
Benedict Torvalds, kelahiran Helsinki, Finlandia tahun 1970. Pada tahun 1991 dia menggunakan
sistem operasi UNIX yang merupakan sistem operasi berbasiskan sistem UNIX kecil yang
dikembangkan oleh Prof. Andrew Tanenbaum dari der Frein University-Amsterdam. Linus
merasakan adanya keterbatasan dan kelemahan dari MiIVIX, sehingga kemudian mencoba
mengutak-atik kernel UNIX dan menjalankannya pada mesin Intel 80386 untuk membuat sebuah
sistem operasi baru yang lebih baik dan gratis.
Akhirnya pada bulan Maret 1991, Linus Torvalds mulai mempublikasikan kernel Linux pertamanya,
yaitu versi 0.01, lewat newsgroup dan sekaligus menawarkannya kepada orang lain untuk
mengembangkan sistem itu bersama-sama. Setelah tiga tahun berlalu dengan berbagai
pengembangan yang dilakukan terhadap kernel-nya, akhirnya pada bulan Maret 1994 Linux Versi
1.0 resmi dirilis dan didistribusikan secara gratis ke selunih dunia, lengkap dengan source code nya.
Sejak saat itulah Linux mulai dikembangkan oleh para hacker sedunia sehingga menjadikan Linux
sebagai sebuah sistem operasi yang diakui kehandalannya di masa kini.

MENGENAL TUX SEBAGAI LOGO LINUX
Mungkin dari kita ada yang bertanya kenapa Linux memiliki logo yang berbentuk pinguin
sehingga kesannya seperti tidak nyambung, tidak seperti Windows yang memiliki logo jendela.
Perlu diketahui bahwa Linux memiliki sejarah tersendiri dengan keberadaan pinguin sebagai
logonya, yakni ketika Linus Torvalds sedang berjalan jalan bersama dengan Andrew Tridgell
(penyusun Samba) di sebuah taman, tiba-tiba jari-jari Linus Torvalds dipatok pinguin sehingga
menyebabkan dia demam dalam waktu yang lama. Dan peristiwa lucu dan unik itulah Linus
Torvalds menjadikan pinguin sebagai logo, dengan harapan dapat menjadikan orang-orang menjadi
demam dan tergila-gila pada Linux.

KELEBIHAN LINUX
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai berbagai macam alasan yang dikemukakan orang
mengapa menggunakan Linux sebagai sistem operasi pada komputernya.
1. Open Source
Linux memberi kesempatan bagi kita untuk melihat kode program penyusunnya sehingga kita
dapat memastikan sendiri apa saja yang terdapat dalam komputer kita, berbeda dengan
Windows yang kadang menimbulkan pertanyaan jangan-jangan ada suatu program
tersembunyi yang kita tidak ketahui.
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
2. Multitasking
Linux dapat menjalankan beberapa program sekaligus secara bersamaan, baik pada tampilan
text maupun pada tampilan grafis. Kemampuan multitasking ini mungkin dapat dibilang
biasa, terutama bila Anda terbiasa menggunakan Windows. Nah kelebihan Linux dibanding
Windows maupun DOS adalah Linux mampu menjalankan beberapa program sekaligus
walaupun dalam tampilan text mode, sehingga program dapat dijalankan dengan ringan.
3. Bebas Driver
Mungkin tidak dapat sepenuhnya, namun setelah melakukan instalasi di banyak komputer,
terbukti bahwa semua perangkat hardware dapat dikenali tanpa harus mencari driver terlebih
dahulu di internet. Karena Linux dapat mengenali berbagai macam perangkat keras yang
banyak dipakai orang, maka ketika menglnstall Linux, Anda tidak perlu lagi menginstall driver
agar perangkat keras Anda tersebut bekerja. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
menggunakan Linux lebih praktis karena telah menyediakan berbagai macam driver secara
built in di dalam software Linux itu sendiri. Meskipun mungkin akan muncul perangkat baxu
yang membutuhkan driver baru, namun kita tidak perlu khawatir karena Linux akan dapat
dengan cepat mengadaptasi kondisi tersebut.
4. Banyak Komunitas
Ketika mulai menggunakan Linux, mungkin Anda akan menemui berbagai masalah karena
belum terbiasa menggunakan ataupun mungkin Anda orang yang haus akan ilmu sehingga
membutuhkan banyak pihak untuk membantu Anda dalam memahami Linux. Perlu Anda
ketahui bahwa di dunia ini sangat banyak komunitas Linux yang senantiasa siap membantu
Anda kapanpun juga. Begitu banyak artikel yang ditulis untuk mengajarkan Linux, dan yang
menarik banyak artikel yang mengajarkan Linux disebarkan secara gratis oleh banyak pihak
lewat internet, sehingga sebenarnya telah begitu banyak artikel yang menunggu Anda untuk
segera membantu Anda mengenal Linux.
5. Bebas Virus
Perlu diketahui bahwa program-program virus saat ini hanya bekerja pada sistem operasi
berbasiskan DOS/Windows saja sehingga dapat dipastikan bahwa virus tersebut tidak akan
bekerja semestinya di lingkungan Linux. Selain itu Linux juga memberlakukan file permission
terhadap sebuah file oleh user, sehingga tidak setiap orang memiliki wewenang terhadap file
tersebut, apalagi sebuah virus! Paling tidak hal alasan ini sudah membuat hidup kita menjadi
lebih tenang dan nyaman tanpa perlu takut file-file kita akan nzsak atau hilang karena virus.
6. Penggunaan Memori
Salah satu hal yang menarik pada Linux adalah Anda dapat memiliki virtual memori pada
harddisk untuk membantu memori utama sehingga kinerja sistem akan lebih balk. Walaupun
memori virtual memiliki kinerja yang lebih lambat dibandingkan dengan memori fisik/utama,
namun demikian paling tidak kita mendapatkan bantuan penggunaan memori.
7. Stabil
Mungkin Anda memiliki sebuah server yang masih berbasiskan Windows pada perusahaan
Anda, di mana terkadang setelah pemakaian yang lama, dapat Anda perhatikan bahwa
komputer tidak dapat lagi berjalan secara optimal sehingga Anda harus mereboot komputer
Anda terlebih dahulu untuk membuat sistem bekerja optimal kembali. Dengan Linux, paling
tidak Anda dapat membuang kebiasaan buruk tersebut. Dengan kestabilan yang luar biasa,
Linux akan menjaga server perusahaan Anda untuk dapat senantiasa berjalan secara optirnal.
8. Akses Sistem File
Linux mendukung berbagai macam akses file system yang berbeda-beda, sehingga dengan
menggunakan Linux, kita dapat membaca file DOS, Windows (FAT32), Windows 2000 (NTFS),
bahkan UNIX, dan masih banyak lagi lainnya, sehingga kita akan dapat lebih leluasa dalam
mengoperasikan sistem. Namun berbeda halnya dengan Windows, Anda tidak akan pernah
dapat membaca sebuah file sekalipun yang terdapat dalam Linux karena pihak Microsoft
memang mengondisikan demikian, kecuali untuk program tertentu.
9. Kelengkapan Program
Bila kita selesai menginstall Linux, dapat dipastikan bahwa berbagai macam program yang
kita butuhkan sehari-hari telah terinstalasi secara otomatis. Berbeda halnya dengan Windows.
Setelah menunggu lama untuk menginstallnya kita juga diharuskan menginstall lagi program
Microsoft Office bilamana kita hendak menggunakan Word, Excel, dan lainnya. Belum lagi
kalau kita menginginkan program lainnya. Pada Linux, pada awal proses instalasi, Anda telah
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
diberi pilihan paket-paket apa saja yang akan Anda install bersamaan dengan Linux sehingga
setelah proses instalasi selesai, Anda langsung dapat menggunakan komputer itu saat itu juga.
10. Jumlah Partisi
Apabila Anda perhatikan, dalam sistem Windows dikenal penggunaan partisi berdasarkan
abjad, seperti drive A: untuk Floppy Disk, Orive C: untuk harddisk, dan apabila terdapat partisi
lagi, maka akan muncul lagi Drive D: untuk partisi kedua, dan berikutnya Drive E: untuk CD-
ROM misalnya, dan seterusnya sehingga berakhir pada Drive Z. Dengan Linux, penggunaan
partisi tidak berdasarkan Abjad yang terbatas tersebut, melainkan lebih menggunakan direktori
file yang lebih mengacu pada angka sehingga dapat dipastikan bahwa jumlahnya tidak
terbatas.

INSTALASI LINUX
Sebelum kita menginstal Linux RedHat ke dalam komputer, perlu diketahui terlebih dahulu beberapa
hal penting agar proses instalasi berlangsung tidak menemui permasalahan yang berarti akibat
ketidaktahuan yang dapat mengakibatkan pembatalan instalasi atau bahkan lebih dari itu, data-data
yang sebelumnya telah terdapat dalam komputer menjadi terhapus.

PERSIAPAN INSTALASI
Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menginstall sistem operasi Linux RedHat dalam
komputer, terlebih apabila komputer itu sudah mengandung sistem operasi lain, seperti Windows.
Adapun hal-hal yang terjadi dan perlu diperhatikan saat proses instalasi berlangsung adalah :
- Pengenalan perangkat Hardware
- Pengalokasian ruang pada harddisk
- Pemilihan paket software
- Proses Instalasi

Mengenal Perangkat Hardware
Sangat penting untuk mengetahui sebenarnya apa saja yang telah terpasang pada komputer sebelum
kita melakukan instalasi Linux, walaupun secara umum Linux tidak akan banyak mengetahui
permasalahan dengan pengenalan perangkat keras yang terdapat pada komputer karena kernel
terbaru telah mendukung banyak sekali perangkat hardware yang umum digunakan orang.
Untuk mengetahui perangkat apa saja yang terdapat dalam komputer, dapat dilakukan melalui
Windows.


Gambar 1. System Properties


DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
Ruang Harddisk
Pengalokasian ruang harddisk ini sangat penting dilakukan untuk menempatkan Linux yang akan
diinstall. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan guna mengalokasikan ruang harddisk pada Linux,
yakni sebagai berikut :
1. Membuat partisi harddisk untuk Linux.
2. Membagi partisi Linux menjadi beberapa partisi sesuai fungsinya.
Pengaturan dan pembagian ruang harddisk tersebut memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai
berikut :
• Menjaga kesinambungan dengan sistem operasi lain
• Memudahkan pengaturan penyimpanan data
• Memudahkan melakukan backup data
• Mempercepat proses booting
• Mempermudah pembagian kuota
Khusus pada partisi Linux, minimal kita dapat menggunakan 2 partisi, yakni :
• /
Digunakan untuk meletakkan seluruh sistem dan data. Sebaiknya ukurannya sebesar mungkin
dari alokasi kapasitas harddisk yang direncanakan untuk sistem operasi Linux. Pada partisi inilah
semua file dan direktori, baik file data maupun file system akan diletakkan.


• SWAP
Digunakan sebagai virtual memory dan penyimpanan data sementara/temporary. Acuan besarnya
ukuran SWAP yang sering digunakan adalah 2 kali RAM fisik, sehingga apabila memiliki RAM
sebesar 128 MB, maka ukuran SWAP adalah 256 MB. Namun demikian sebenarnya tidak ada
aturan pasti mengenai ukurannya. Bahkan jika anda memiliki RAM yang sangat besar, sistem
akan jarang menggunakan SWAP.
Pembagian partisi Linux di atas sudah dapat untuk menjalankan Linux, namun dalam jangka panjang
akan menyusahkan terutama karena tidak ada pemisahan partisi antara file data dan file sistem.
Akibatnya, bila suatu saat sistem mengalami kerusakan, dapat jadi data tidak dapat diselamatkan.
Ada baiknya dilakukan pembagian partisi sebagai berikut




DASAR-DASAR LINUX
Operasi Dasar
A. Huruf Besar Dan Huruf Kecil
Tidak sama dengan di Windows, dalam sistem Linux dibedakan antara huruf besar dan huruf
kecil. Seperti antara LS akan berbeda dengan ls. Ini berlaku untuk perintah pengoperasian, nama
file, direktori dan variabel. Linux juga mendukung penggunaan nama file yang panjang, yang
dipisahkan oleh spasi.

B. Nama Pemakai Dan Password
Sebelum pemakai dapat masuk ke sistem, terlebih dahulu harus mendaftarkan atau membuat
username dan password-nya dalam sistem. Username merupakan sebuah kata panggilan untuk
masuk ke dalam sistem. (biasakan login selalu dengan username anda dan diusahakan
username-nya adalah sebuah nama atau kata yang mudah diingat). Sedangkan password
merupakan kata kunci yang mengiringi username. Usahakan password mudah diingat dan tidak
mudah ditebak orang. Disarankan untuk menggunakan gabungan huruf besar dan angka, contoh
: P@5sw0rD

/ SWAP
/boot /home / SWAP
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
C. Struktur Perintah
Perintah dalam Linux, berbentuk :
nama-perintah[pilihan] [argument]

contoh :
ls (tidak ada pilihan dan argument)
ls –l (menggunakan pilihan yang dimiliki oleh perintah itu sendiri)
ls –l /etc/ (memiliki perintah dan argument)
ls man (mencari, memilih option ls)
PERINTAH PENGERTIAN CONTOH
Cp Perintah untuk mengcopy/
menggandakan file/direktori
$ cp namafile
Rm Perintah untuk menghapus
file
$ rm namafile
Mv Perintah untuk memindah-
kan file dari tempat lama ke
tempat yang baru
$ mv /direktori/namafile /direktori2/namafile
Pwd Melihat direktori dimana
saat ini berada
$ pwd
Cd Untuk berpindah direktori
dimana saat ini berada ke
tempat lain atau direktori
baru
$ cd /direktori1
Mkdir Untuk membuat direktori $ mkdir /dedy2
Rmdir Perintah untuk menghapus
direktori
$ rmdir /dedy2
Cat Melihat lebih lanjut isi dari
suatu file (seperti perintah
type dalam DOS)
$ cat namafile
vi/vim Membuat file/mengedit isi
file
$ vi /direktori/namafile
Less Melihat isi file $ less /direktori/namafile
more Melihat isi file, teks dengan
layar perlayar
$ ls –l |more
su Perintah untuk mengubah
user ID menjadi Super User
atau administrator
$ su
shutdown Perintah untuk mematikan
sistem
# shutdown –h now
reboot Peritnah untuk melakukan
booting ulang
# reboot
ifconfig Konfigurasi interface
jaringan
# ifconfig eth0
route Perintah untuk IP routing
table
# route


DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
D. STRUKTUR DIREKTORI LINUX
Kalau belum terbiasa dengan Linux, ketika mencoba menjalankan linux mungkin agak bingung
karena tidak menemukan drive C, drive D, My Documents dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu
mengetahui struktur direktori Linux agar lebih mudah mengoperasikannya.












Gambar 2 Struktur direktori Linux
Keterangan :
• / Æ root
Merupakan direktori terluar/tertinggi pada sistem Linux.
• /bin Æ Binary executables
Merupakan direktori yang digunakan untuk meletakkan file program binary atao perintah
untuk dijalankan oleh user. Pada direktori /bin tidak boleh ada direktori.
• /boot Æ booting
Berisi startup file, kernel vmlinuz, GRUB dan sebagainya yang biasa digunakan dalam proses
booting.
• /sbin Æ System Binary executables
Merupakan direktori yang digunakan sebagai tempat file program yang digunakan untuk
administrasi sistem. Hanya root (administrator) yang memiliki direktori ini.
• /dev Æ device
Berisi informasi berbagai perangkat hardware dalam bentuk file dan juga file sistem lain di
luar Linux yang dapat diakses setelah dilakukan mount terhadapnya.
- /dev/hda Æ file device harddisk partisi pertama
- /dev/hdc3 Æ file device harddisk ketiga partisi ketiga
- /dev/fd0 Æ file device floppy disk pertama
• /etc Æ etcetra
Merupakan salah satu direktori yang sangat penting karena berisi file-file konfigurasi sistem
seperti Control Panel yang dimiliki Windows.
- /etc/cups Æ konfigurasi printer
- /etc/httpd Æ konfigurasi web server
- /etc/X11 Æ konfigurasi grafis X Windows
- /etc/samba Æ konfigurasi samba
• /home
Merupakan home direktori yang digunakan untuk user biasa, digunakan untuk menyimpan
data dan keperluan lainnya.
• /lib Æ libraries
Berisi file-file yang akan dibutuhkan oleh program saat program dijalankan seperti halnya .dll
(Dinamic Link Library) yang dimiliki Windows. Biasanya memiliki ekstensi .so
• /mnt Æ mount
Standart mount point yang digunakan untuk menampilkan file sistem eksternal, seperti floppy
disk, CD-Rom, Flashdisk, file-file windows dan lain-lain.
/
bin dev home sbin var tmp
etc lib usr mnt boot
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
• /usr
Berisi program, library, dokumentasi dan sebagainya yang dapat digunakan semua user.
Biasanya digunakan untuk meletakkan program-program tambahan.
• /var Æ Variabel Data
Untuk menyimpan semua file variabel dan file-file sementara yang dibuat oleh user, log file
atau untuk menyimpan image CD sebelum di burning.

Mengenal Permision File
Dalam Linux sebuah file maupun direktori memiliki atribut read, write, eksekusi untuk
setiap pemilik file user, group, other. Read berarti mengijinkan untuk melihat filenya. Write
berarti mengijinkan untuk menghapus, menambah, dan mengganti sebuah file, sedangkan
Execute berarti mengijinkan untuk mengeksekusi atau menjalankan file tersebut.
Contoh :

#chmood 777 /etc/squid/squid.conf

Artinya :
Mengubah file di direktori /etc/squid/ dengan nama file squid.conf untuk dapat diakses dengan
attribute read, write, dan eksekusi oleh semua user.





DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
BAB II
JARINGAN KOMPUTER

Secara fisik, jaringan komputer merupakan komputer yang dihubungkan dengan kabel data. Ada
beragam jenis kabel data yang dibuat untuk penggunaan tertentu seperti RG58 untuk di dalam
ruangan, dapat juga mempergunakan kabel UTP. Untuk hubungan jaringan komputer antar gedung
dapat dipergunakan kabel RG8 atau yang dikenal sebagai kabel backbone.

A. PERANGKAT KERAS
1. Kabel Twister Pair (UTP)
Karakteristik :
o Kabel yang tersusun berpasangan dan terlilit satu sama lain
o Sebanyak empat pasang dengan warna yang berbeda-beda (delapan buah kabel)
o UTP dapat melewatkan data dengan bandwidth sampai 100 Mbps
o Hanya dapat melewatkan satu chanel data (baseband)

2. Ethernet Card
o Cara kerja ethernet card berdasarkan broadcast network. Setiap node menerima setiap
transmisi data yang dikirim oleh sebuah node.
o Menggunakan metode CSMA/CD (Carier Sense Multiple Access/Collosion Detection)

3. Hub
o Memiliki banyak konektor RJ45 Female (tergantung portnya)
o Hub sebenarnya adalah sebuah multiport repeater yang dihubungkan dengan kabel UTP
yang disusun dengan topologi Star.
o Bekerja pada level tegangan listrik, dan memperkuat sinyak listrik tersebut dan
mengeluarkannya dengan kuat tegangan listrik seperti semula.
o Hub tidak memiliki trafik control, akibatnya jika terlalu banyak port dan port tersebut
digunakan semua, akan potensial untuk terjadi collision antar ethernet yang
menyebabkan kinerja jaringan menurun.

4. Brige
o Jika ingin memisahkan jaringan yang besar menjadi sub-sub jaringan, maka diperlukan
Brige
o Brige mempelajari alamat ethernet setiap device yang terhubung dengannya dan
mengatur lalu lintas alur frame alamat yang dikenalnya.

5. Router
o Router dapat melewatkan IP dari satu jaringan ke jaringan yang lain
o Router yang terhubung ke Internet memiliki alogaritma routing untuk mengatur seluruh
IP dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
o Router dedicate adalah router buatan pabrik (misal : CISCO, 3Com, Mikrotik dll).
o Router PC, menggunakan minimal 2 ethernet card dan memiliki kemampuan memforward
paket IP. Sedangkan program yang dijalankan oleh PC untuk mengatur routing paket
yang paling terkenal adalah GateD.

B. TOPOLOGI
Model penyambungan antara komputer di dalam sebuah jaringan komputer juga ada beberapa
macam yang secara umum ada 4 buah model, yaitu :
1. Model Bus
Dimana komputer server dihubungkan pada sebuah kabel saja secara berderet, ujung kabel
data diberi komponen elektronik yang disebut terminator, yaitu semacam resistor terbungkus
logam dengan nilai tahanan sebesar 50 ohm.
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id




Gambar 3 Topologi bus Garis Lurus / Linear

Keuntungan dari Topologi Linear/Garis lurus :
• Mudah diinstalasi pada komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama
• Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star/bintang

Kekurangan dari Topologi Linear/Garis lurus :
• Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama
• Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya
• Sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang jatuh/mati
• Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan di
gedung besar.

2. Model Star
Dalam model ini digunakan alat tambahan yang disebut hub sebagai penghubungnya. Hub
memiliki lubang konektor sejumlah tertentu. Kabel data dari masing-masing komputer atau
server dihubungkan pada alat ini.
Topologi model ini didesain dimana setap node (file server, workstation, dan perangkat
lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah hub atau concentrator.
Data yang terkirim ke jaringan akan melewati hub/concentrator sebelum melanjutkan ke
tempat tujuannya. Hub ataupun concentrator akan mengatur dan mengontrol keseluruhan
fungsi jaringan. Dia juga bertindak sebagai repeater/penguat aliran data. Konfigurasi pada
jaringan model ini menggunakan kabel Tweisted pair, dan dapat digunakan bersama kabel
koaksial atau kabel fiber optik


DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Gambar 4. Topologi Jaringan Bintang/Star
Keuntungan Topologi jaringan model Bintang/Star
• Mudah di pasang dan pengkabelan.
• Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan
perangkat jaringan lainnya.
• Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya.

Kekurangan Topologi jaringan model Bintang/Star
• Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan garis lurus
• Membutuhkan hub atau concentrator, dan bilamana hub atau konsentrator tersebut jatuh
atau rusak node-node yang terkoneksi tidak terdeteksi.
• Lebih mahal daripada topologi linear/garis lurus, karena biaya untuk pengadaan hub dan
konsentrator.

Protokol-protokol yang menggunakan konfigurasi bintang ini umumnya adalah Ethernet atau
LocalTalk. Token Ring menggunakan topologi yang sama dengannya yang disebut Bintang
dalam Lingkaran / star-wired ring.

3. Tree - Pohon
Sebuah topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Garis Lurus dan Bintang,
Yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation konfigurasi Bintang yang
terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Garis Lurus/Linear. Topologi ini
memungkinkan untuk pengembangan jaringan ynag telah ada, dan memungkinkan sebuah
perusahaan mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhannya.

Gambar 5 Topologi Jaringan Pohon
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
Keuntungan Topologi jaringan model Pohon
• Instalasi jaringan dari titik ke titik pada masing-masing segmen
• Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak

Kekurangan Topologi jaringan model Pohon
• Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang
digunakan
• Jika jaringan utama/backbone rusak, keseluruhan segmen ikut jatuh juga...
• sangat sulit untuk di konfigurasi dan juga untuk pengkabelannya dibandingkan topologi
jaringan model lain.

4. Model Token Ring
Dalam hubungan komputer model ini, kabel penghubung antar komputer dibuat seperti
lingkaran (ring). Komputer yang dihubungkan secara berderet pada sebuah kabel data
kemudian ujung satu dan ujung satunya lagi dari kabel tersebut dihubungkan.

Gambar 6 Topologi Token Ring

Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih Topologi

Keempat model tersebut dapat dibuat berdiri sendiri atau dalam jaringan yang besar dapat juga
digabungkan sesuai dengan kondisi setempat dan rencana penggunaannya.

Yang jalas perhatikan beberapa hal ini antara lain Duit/Uang/Biaya, Sebuah Jaringan model Garis
Lurus lebih murah dari yang lainnya baik dari segi instalasi maupun dari segi operasinya, dia juga
menggunakan kabel yang tidak terlalu banyak. Kalo pertimbangannya untuk perkembangan
jaringan...pilihlah topologi jaringan model Bintang, karena hanya dengan menambahkan
concentrator/hub pada keseluruhan jaringan. Yang lain yang perlu diperhatikan adalah tipe kabel,
kebanyakan orang memakai kabel UTP (unshielded twisted pair) yang biasa digunakan untuk
topologi jaringan model Bintang.

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
BAB III
DESIGN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN
SERVER DEBIAN LINUX DENGAN CLIENT WINDOWS
DAN CLIENT LINUX

A. JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN TOPOLOGI STAR
Topologi star dipilih karena relatif lebih aman untuk troubleshooting, serta lebih mudah pula
untuk instalasi pengkabelan dan pemasangan konektor pada kabel. Di bawah ini adalah sebagai
salah satu contoh desain jaringan komputer yang menggunakan server Linux.

The Environtment of Linux Network (Physical)
















B. PARTITION SETTING
1. Fdisk
o Hapus semua bentuk partisi yang ada sebelumnya
o Buat kembali partisi 20 GB untuk Windows XP (Satu partisi hanya mengambil 20 GB
harddisk sebesar 40GB)
2. Format c:/s
3. Gambaran dari bentuk partisi sebelum melakukan penginstalan sistem operasi.
Image of partition (for 40 GB HD)
Primary Partition
C: (20193 MB(
/dev/hda1
/boot (104 MB)
/dev/hda2
/(20258 MB)
/dev/hda3
Extended Partition
/dev/hda4
SWAP (522 MB)
/dev/hda5

GETAWAY
(202.134.0.155)
To GETAWAY
(202.134.0.155)
To DHCP
(10.252.13.1)
SERVER/ROUTER
LINUX
1

LINUX
Ccn1
10.252.13.2


Windows XP
Ccn1
(DHCP)
14

LINUX
Ccn14
10.252.13.15


Windows XP
Ccn14
(DHCP)
15

LINUX
Ccn15
10.252.13.16


Windows XP
Ccn15
(DHCP)
Hub
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
C. INSTALL OPERATION SYSTEM UNTUK KOMPUTER CLIENT
1. Hasil yang diharapkan selama proses instalasi
o Partisi Harddisk (HD)
o Instalasi Windows XP
o Instalasi Debian (Linux)

2. Kondisi Awal
o Harddisk Baru 40 GB
o Setting Partisi drive c : 20 GB untuk windows XP
Linux : kira-kira 20 GB

3. Persiapan
o Partisi Harddisk (sesuai dengan petunjuk) menggunakan petunjuk dari instalasi Windows
XP
o Format Harddisk (menggunakan petunjuk format dari CD Windows XP)

4. Windows Installing
o Menggunakan boot CD Windows XP
o CD Key
o Setting name and password administrator
o User Account
o Driver VGA
o Driver NIC
o Driver Audio
o Other

5. Proses menginstall Debian untuk type Workstation and Server
a. Boot dengan menggunakan CD/DVD 1 Debian
b. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan pada proses menginstal :
o Masukkan CD/DVD 1 (pertama) Debian Etch, lalu restart.
o Set komputer anda agar dapat booting melalui cd drive dan biarkan komputer mem-
boot cd/dvd 1 Debian sehingga muncul instalasi seperti gambar 7.


Gambar 7.

Pada layar boot Debian, silahkan ketik “installgui” (tanpa tanda kutip) lalu tekan
[ENTER]. Maksud dari perintah tersebut adalah memerintahkan installer untuk
memasukkan modus instalasi berbasis graphic user interface (GUI), bukan
berbasiskan teks. Inilah feature baru yang dimiliki oleh Debian Etch, dibandingkan
versi debian sebelumnya. Mengingat sebelum Etch datang, instalasi Debian dilakukan
dengan modus teks sehingga memberikan kesan “angker” Debian bagi para
pendatang baru (newbie).
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Gambar 8

Setelah mengetikkan “installgui” pada menu boot dan menekan tombol [Enter],
Debian Etch akan melakukan proses boot, seperti gambar 8.
o Choose Language (English)

Gambar 9

Silahkan pilih bahasa yang dikuasai. Penulis memilih menggunakan English. Setelah
memilih bahasa yang ingin digunakan, klik tombol “Continue” yang ada pada menu
pemilihan bahasa [choose language].
o Country and Territory or Area (Indonesia)

Gambar 10

Pilih Negara yang ditinggali. Berhubung penulis adalah orang Indonesia “tulen”, lahir
dan hidup di Indonesia, maka penulis memilih Negara Indonesia pada menu instalasi
tersebut. Pilih “Other” dan klik tombol “Continue”, installer akan menampilkan nama-
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
nama Benua, pilih “Asia” hingga menampilkan nama-nama Negara seperti yang
tampak pada gambar 10.
Pilih Negara “Indonesia” dan klik tombol “Continue”.
o Keyboard Layout (American English)

Gambar 11

Silahkan pilih “Keyboard Layout” yang akan digunakan, pilih “American English”, lalu
klik tombol “Continue” seperti pada Gambar 11 dan biarkan installer melakukan
scanning CD/DVD, seperti pada Gambar 12
o Detect and Mount CD-ROM

Gambar 12

Setelah selesai mengecek source CD/DVD Debian Etch, akan langsung dihadapkan
pada tampilan menu konfigurasi kartu jaringan seperti pada Gambar 13.
o Configure the Network
Pada menu configure the network (konfigurasi jaringan) adalah pemilihan kartu
jaringan (network card). Jika terdapat lebih dari satu kartu jaringan, pilih salah satu
dari sekian kartu jaringan yang tampak pada menu tersebut.
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Gambar 13


Gambar 14
Selanjutnya pilih kartu jaringan yang dikehendaki, lalu klik tombol “Continue”, dan
installer secara default akan melakukan konfigurasi otomatis kartu jaringan dengan
berusaha menghubungi DHCP server yang akan di jaringan komputer anda, untuk
mendapatkan alamat IP, netmask, alamat gateway, serta alamat DNS server. Jika
pada jaringan komputer local terdapat DHCP server, installer akan otomatis
mengkonfigurasi alamat IP address, alamat gateway serta alamat DNS server pada
komputer anda, dan melanjutkan ke tahap instalasi berikutnya.
Namun jika tidak terdapat DHCP server yang ditemukan, installer akan memberikan
notifikasi yang menginstruksikan untuk melakukan konfigurasi kartu jaringan secara
manual seperti pada Gambar 14.
Setelah muncul notifikasi yang memberitahukan konfigurasi kartu jaringan secara
otomatis gagal, yang perlu dilakukan adalah mengklik tombol “Continue” dan
melakukan konfigurasi kartu jaringan secara manual pada menu berikutnya seperti
yang tampak pada Gambar 15.

Gambar 15
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
Pada menu konfigurasi jaringan yang tampak pada Gambar 15, dapat memilih
“Configure network manually” lalu klik tombol “Continue” dan installer akan menuju
menu berikutnya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16.


Gambar 16


Gambar 17

Pada menu ini anda dapat memasukkan “IP Address” yang sesuai dengan jaringan
local anda. Contoh : 10.252.13.1 seperti pada Gambar 16.
Pada Gambar 17 anda diperintahkan untuk mengisi netmask. Silahkan isi dengan
netmask yang diinginkan dan sesuai dengan class jaringan anda. Contoh di sini
adalah : 255.255.255.0

Gambar 18
Seperti yang telah dilakukan sebelumnya, pada menu ini diminta untuk mengisi
alamat gateway dari jaringan lokal. Alamat gateway adalah alamat yang digunakan
sebagai pintu gerbang untuk menuju akses lebih luas seperti internet dan
sebagainya. Pada contoh ini memakai 10.252.13.254. Klik tombol “Continue” dan
ikuti langkah berikutnya.


Gambar 19


Gambar 20


Gambar 21
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
o Partition Disks


Gambar 22


Gambar 22


Gambar 23

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Gambar 24


Gambar 25


Gambar 26

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
o Configure time zone (Jakarta)


Gambar 27

o Setup User and Passwords

Gambar 28


Gambar 29

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Gambar 30


Gambar 31

o Install the base system
Paket instalasi system dan paket-paket software yang telah dipilih memerlukan
waktu, tergantung dari spesifikasi prosesor dan RAM yang dimiliki pada komputer.

Gambar 32

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Gambar 33

o Configure the package manager


Gambar 34


Gambar 35

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Gambar 36

o Configuring popularity-contest (No)


Gambar 37

o Software Selection

Gambar 38

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
o Select and Install Software


Gambar 39


Gambar 40
o Configuring xserver-xorg

Gambar 41

Silahkan pilih sesuai dengan resolusi monitor, jangan gunakan terlalu besar karena
akan sangat berpengaruh terhadap performa dari kinerja monitor dan vga card anda.
Pemilihan resolusi yang salah mengakibatkan Debian Etch tidak bias masuk ke modus
GUI. Pada beberapa hardware, installer Debian akan menanyakan konfigurasi
monitor yang hendak digunakan, namun pada beberapa hardware akan dilakukan
secara otomatis.
Untuk standar pilih : 1024 x 768 ; 800 x 600; 640 x 480. Seperti pada Gambar 41.
Klik tombol “Continue” untuk menuju langkah terakhir.
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
o Boot Loader Configuration
1. Defauld Booting (Linux)
2. Ganti Boot Label “from dos” dengan “Windows XP”
3. Boot OS is Linux
(Jadi kondisi ini dari dua operationg system Windows dan Debian, tanpa melakukan
pemilihan, dalam beberapa detik yang boot pertama adalah Debian)


Gambar 42

o Finish the installation


Gambar 43


Gambar 44 Tampilan GNU GRUB untuk memilih OS yang dipakai

Windows XP
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Gambar 45 Tampilan Welcome Screen


Gambar 46 Tampilan Looding Screen sebelum masuk ke OS Debian Etch

D. TUTORIAL MENGINSTALL SERVER DENGAN DEBIAN
1. Kondisi Awal
o CPU : Intel Pentium - 4
o Memory : 512 MB
o Harddisk : 20 GB
o CD-ROM (Pastikan booting dari CD-ROM)

2. Install Proses
a. Yang membedakan instalasi antara workstation dengan server adalah pada bagian
pemilihan instalasi. Untuk server bisa menggunakan basis teks namun tidak menutup
kemungkinan juga menggunakan GUI. Selain itu pemilihan paket instalasi yang
membedakan antara workstation dan server.
Pemilihan paket instalasi untuk server sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan dari
server tersebut seperti, DNS, DHCP, FTP, SSH, WebMail dan sebagainya.
b. Boot dengan menggunakan CD/DVD 1 Debian Etch
c. Parameter yang perlu diperhatikan pada proses menginstal :
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
o Package Group Selection

Gambar 47
Pilih semua software yang akan diinstal.


Gambar 48

o Samba Server

Gambar 49

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Gambar 50




DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
BAB IV
SETTING CONFIGURASI SERVER DAN CLIENT

A. SERVER DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI DEBIAN ETCH
Dalam bab sebelumnya sudah menyelesaikan penginstalan Debian Etch. Untuk langkah
selanjutnya adalah mengaktifkan atau mengkonfigurasi seluruh paket yang diperlukan. Untuk
keperluan saat ini sesuai dengan the Environment Linux Network (Logical).

“Terminal” Pada Debian Linux
Terminal nama yang mungkin sedikit asing dan aneh bagi pemula (newbie) di dalam sistem
operasi linux. Namun bagi yang sudah terbiasa dan mahir di Linux terminal adalah salah satu
senjata andalan untuk “mengoprek” sistem operasi Linux.
Apa yang disebut dengan “terminal” ? untuk mempermudah pemahaman penulis menganalogikan
terminal pada Debian Etch dengan “command prompt” atau “cmd” pada sistem operasi Microsoft
Windows. Jadi “Terminal” pada Debian Linux merupakan aplikasi untuk mengakses “shell” atau
Command Prompt” pada Linux.
Pada Debian Etch, terdapat 2 jenis “Terminal”, yaitu :
• Terminal untuk user biasa (non-root), yang berada pada menu “Applications Æ Accessories
Æ Terminal”.
• Terminal untuk root (administrator), yang berada pada menu “Applications Æ Accessories Æ
Root Terminal”

Gambar 51

Sewaktu membuka terminal untuk user biasa (non-root), akan muncul prompt seperti berikut :
dedy@debian:~$
Adapun jika membuka terminal untuk root, akan muncul prompt yang terlebih dahulu harus
memasukkan password root (administrator)

Gambar 52 permintaan password root
Dan akan muncul prompt seperti berikut :
debian:/home/dedy#
Perbedaan keduanya terletak pada simbul di belakang antara $ dan #. Untuk user biasa terdapat
prompt “$”, sedangkan pada root terdapat prompt “#”. Untuk penggunaan dan sebagainya anda
Root Terminal (Administrator)
User Terminal (non-root)
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
dapat membaca di berbagai literatur lainnya yang memang membahas masalah prompt dan
penggunaan serta pemanfaatannya.

“Apt-get” pada Debian Etch
Sebelum jauh membahas tentang server terlebih dahulu akan dibahas mengenai fungsi
apt dalam Debian Etch. Kebelihan Debian Etch dan Debian-debian lainnya atau distro di bawah
Debian adalah fasilitas apt-get ”nya” yang bisa dengan mudah menambah dan menghapus
program yang akan dan sudah diinstal.
Jadi apt digunakan untuk menambah, mengupdate, menginstal dan meremove
Contoh :
1. apt-get remove [file name] Î untuk menghapus, namun sebaiknya digunakan terlebih
dahulu
dpkg –p [namafile]
2. apt-get install Æ digunakan untuk instalasi program, yang biasanya dia akan menuju ke file
di /etc/apt/source.list
Logika yang dipakai adalah sewaktu memilih file yang akan diinstal apt akan mengambil data
dari /etc/apt/sources.list
• Kalau kita mau instal debian dari CDROM kita bisa memasukkan semua data di
sources.list dengan format : deb cdrom : ...................... binery-1
Namun sebelumnya kita harus melihat terlebih dahulu update yang telah diinstal di
debian dengan cara :
# apt-get update
# apt-get install [filename]
• Internet masukkan data di source.list dengan isian : deb http://alamat.web/source ....
• Untuk mengambil file dari local (namun terlebih dahulu harus dibuat server miror lokal) :
deb http://11.12.13.254/debian sarge main contrib
3. #apt-cdrom add Î digunakan untuk menambah source.list untuk cd

Langkah install
Masukkan address sementara :
#ifconfig eth0 10.11.12.1 netmask 255.255.255.0
Edit /etc/apt/sources.list
Pada bagian :
deb http://10.11.12.254/debian sarge main contrib
pada bagian atas bertuliskan deb cdrom :.... kasih tanda #
update komponen :
#apt-get update
Install vim
#apt-get install vim

Vim adalah program untuk teks editor bukan perintah konfigurasi namun digunakan untuk
mengubah/edit konfigurasi perintah...
Contoh :
#vim /etc/network/interfaces

Macam-macam server.
Fungsi server saat ini adalah menggunakan paket-paket yang tertera di bawah ini :
1. NIS (Network Information Service)
2. NFS (Network File System)
3. NTP
4. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
5. DNS (Domain Name System)
6. WWW (World Wide Web)
7. MAIL
8. Proxy
9. Firewall
10. Samba
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
1. SSH dan Telnet
Setting SSH dan Telnet

Gambar 53. SSH Server

SSH adalah aplikasi remote login yang sering digunakan. Sebelum adanya SSH biasanya
digunakan adalah telnet. Namun dengan meningkatnya kebutuhan keamanan jaringan
dimana telnet menstranfer data dalam jaringan berupa plain teks, sehingga bisa terjadi
packet snaffing. Sedangkan dengan SSH, data yang ditransfer sudah dalam kondisi
terenkripsi.
Perbedaan SSH dan Telnet
• SSH akan lebih aman dibanding dengan telnet
• SSH menggunakan port 22, telnet menggunakan port 23, ftp port 21
• Data yang dilewatkan ssh akan lebih aman dibandingkan dengan telnet, karena
menggunakan encryption.

TELNET SERVER
a. Cek Telnet instalation
# dpkg -l|grep telnet
b. Conection test from client
# telnet 10.252.13.xxx
Test from Windows
C:>telnet 10.252.13.xxx
Login as user
Login as root

SSH SERVER
a. Cek SSH Instalation
Login sebagai root:

Cek instalasi ssh

Instal paket SSH
#apt-get install ssh openssh-server [Enter]

b. Conection Test From Client
Test from client linux
$ssh 10.252.13.1
Login as user
Login as root
Test from client Windows XP.
Untuk koneksi dari client Windows XP terlebih dahulu diinstal program Putty.
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Gambar 54 putty configuration
Login as user
Login as root

Gambar 55
2. FTP Server
a. Cek telnet instalation
# dpkg –l|grep proftpd
b. Start up the FTP server
#/etc/init.d/proftpd restart
c. Conection test from client
Buatlah 1 buah user baru dengan format:
#adduser namauser (cnth : #adduser user1)
#passwd namauser (cnth : #passwd user1)
Koneksikan antara server dan client, namun terlebih dahulu buatlah 1 buah file dengan
cara :
#vim /home/user1/coba.txt
# ftp 10.252.13.1
Test from windows
C:>ftp 10.252.13.1
Login as user/root
ftp>ls (untuk melihat file)
ftp>get filename (untuk memindahkan file ke directori windows)
buka filename yang baru di pindahkan dari linux
ftp>put filename (untuk mengcopi file dari windows)
ftp>by (untuk keluar)

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
3. NIS
a. Pengertian
NIS merupakan kependekan dari Network Information Service. NIS berguna untuk
menyajikan informasi yang dikenal atau dapat dipakai di seluruh jaringan untuk semua
mesin di jaringan. Informasi yang disebarkan oleh NIS seperti :
o nama untuk login/password-password/directori pribadi milik user (/etc/passwd)
o Informasi untuk group (/etc/group/
Sebagai contoh, jika password anda berada pada basis data password milik NIS, anda
dapat login pada semua mesin pada jaringan yang menjalankan program client untuk
NIS.

b. Setting NIS
Configuratin NIS ada di /etc/sysconfig/network. Untuk memodifikasi file tersebut lakukan
langkah sebagai berikut :
o # vi /etc/sysconfig/network
tambahkan “NISDOMAIN=nis-pgri
# domainname nis-pgri
(This command sets domain name to the system immediately)

o NIS access control
Make /var/yp/securenets and Add following one line
255.255.255.0 10.252.13.0
(NIS server respons only from clients of 10.252.13.0/24)

o ypserv setting
making NIS map (First time of NIS setting up)
# /usr/lib/yp/ypinit –m
Sesudah membuat map NIS atau penambahan user lakukan perintah ini
# cd /var/yp
# make

o Supaya “ypserv” otomatis start pada saat boot
# chkconfig –level 35 ypserv on
# chkconfig –level 35 ypxfrd on
# chkconfig –level 35 yppasswdd on

The idea of NIS (Network Information Service)

Gambar 56

1. User information and home directory of users are on server
2. Each clients get user information from server when client startup
3. So every user can login at each clients and use this network system
4. File access is possible by using NFS (Network File System)

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
4. NFS
a. Pengertian NFS (Network File System)
NFS Server berfungsi untuk membagi file, data dan bahkan program antara sesama client
yang terhubung ke server utama. Pengunaan NFS Server ini, terutama pada perkantoran
yang menggunakan program database secara bersama-sama. Sehingga entry data bisa
dilakukan oleh lebih dari dua user secara bersamaan.
NFS merupakan program aplikasi untuk memudahkan client dalam melakukan sharing file
atau data. Melalui NFS, memungkinkan mesin anda untuk melakukan mounting mesin
orang lain atau server melalui remote.
Fungsi lain dari NFS Server adalah untuk menjebatani akses data secara bersamaan dari
server yang berbeda-beda.

b. Setting NFS
Asumsi bahwa program aplikasi NFS sudah terinstall pada sistem.
o Sharing directory
#mkdir /usr/home Æ membuat direktori baru home di /usr
#mkdir /usr/work Æ membuat direktori baru work di /usr
o NFS Access Setting
Edit file /etc/exports
#vim /etc/exports dan tambahkan 3 baris di bawah ini :
/usr/home 10.252.13.0/255.255.255.0(-rw.sync)
/usr/work 10.252.13.0/255.255.255.0(-rw.sync)
/usr/mail 10.252.13.0/255.255.255.0(-rw.sync)
Artinya pada alamat 10.252.13.0/24 mendapatkan hak akses membaca dan menulis.
o #exportfs –a
o #exportfs –v
o Kemudian untuk kontrol start/stop
#/etc/init.d/nfs start
#/etc/init.d/nfs stop

5. NTP
Setting NTP
File ini berada pada /etc/ntf.conf
Baris file “restrict defauld ignore Æ comment out
Tambahkan baris 10.252.13.0 mask 255.255.255.0 pada baris CLIENT NETWORK
#/etc/init.d/ntpd start

6. DHCP (Dynamic host Configuration Protocol)
a. Pengertian
DHCP adalah sebuah protokol yang dirancang untuk mesin pada jaringan lokal agar
mendapat IP address secara otomatis dari DHCP Server. Artinya DHCP server
menghandle pemberian alamat IP, sehingga komputer yang lain dalam network tidak
perlu secara manual mengeset alamat IP-nya. Mensetting DHCP server berarti
mengurangi pekerjaan kebutuhan setup setting network pada setiap pc yang terkoneksi
dalam satu jaringan.
Sebagai contoh layanan ini adalah layanan yang digunakan pada koneksi internet melalui
dial-up modem. Dengan DHCP ini diharapkan lebih mudah bagi client untuk terhubung ke
jaringan, tanpa harus tahu IP address jaringan yang bersangkutan.

b. Setting DHCP pada RedHat Linux
1. Menginstall Aplikasi DHCP
Paket ini tersedia pada RedHat Linux 9.0 CD No. 2
ƒ #mount /dev/cdrom /mnt/cdrom
ƒ #rpm –ihv /mnt/cdrom/RedHat/RPMS/dhcp-3.0pl1-23.i386.rpm
2. Mengcopy Configurasi File
ƒ #cp /usr/share/doc/dhcp-3.0pl1/dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
3. Edit dhcpd.conf
Untuk mendapatkan efek dari penggunaan dhcp edit file yang baru saja di copy pada
/etc/dhcpd.conf dengan cara :
[root@localhost root]#vi /etc/dhcpd.conf

ddns-update-style interim;
ignore client-updates;

subnet 10.252.13.0 netmask 255.255.255.0 {
# -----defauld gateway
option routers 10.252.13.1;
option subnet-mask 10.252.13.1;
option nis-domain “smkpgri1ngj.sch.id”;
option domain-names “smkpgri1ngj.sch.id”;
option domain-names-servers 10.252.13.255;
option time-offset -18000;

range dynamic-bootp 10.252.13.128 10.252.13.250;
default-lease-time 21600;
max-lease-time 43200;

# we want the nameserve to appear at a fixed address
# disinilah anda membuat IP secara manual untuk TCP/IP tertentu
smk {
next-server marvin-redhat.com;
hardware ethernet 12:34:56:78:AB:CD;
fixed-address 207.175.42.254;
}
}


4. Untuk Start/Stop Control
ƒ “dhcpd” start/stop dari “Service Configuration (GUI Gnome)”
ƒ Main menu => program => system => service configuration
ƒ Select “dhcp” => check “Start at boot” => click save
ƒ Select “dhcpd” => click “Start/Stop/Restart”

ƒ “dhcpd” start/stop dari “Service Configuration (GUI KDE)”
ƒ Main menu => system setting => server setting => services
ƒ Select “dhcp” => check “Start” => click save
5. Confirm Starting Up “dhcpd”
ƒ #ps –ef|grep dhcpd
ƒ #tail -20 /var/log/messages
6. “dhcpd” Start/Stop/Restart from text mode
ƒ Start : #service dhcpd start
ƒ Stop : #service dhcpd stop
ƒ Restart : #service dhcpd restart
7. dhcpd Parameter Setting
ƒ dhcpd configuration file /etc/dhcpd.conf
ƒ subnet 10.252.13.0 netmask 255.255.255.0
ƒ range 10.252.13.100 10.252.13.253; Æ sesuaikan dengan jumlah client
8. Confirmation DHCP Function
ƒ Dhcpd restart
ƒ Perform “ipconfig comman on windows xp”
9. Try The Parameter Setting
Option router, option domain-names-servers, default-lease-time, etc.

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
Image of DHCP

Gambar 57
c. Setting DHCP pada Debian Etch
1. Menginstall Aplikasi DHCP

2. Edit dhcpd.conf
debian:/# vim /etc/dhcp3/dhcpd.conf


Gambar 58

3. Untuk Start/Stop Control
ƒ # /etc/init.d/dhcp3-server start => untuk memulai
ƒ # /etc/init.d/dhcp3-server stop => untuk menghentikan service
ƒ # /etc/init.d/dhcp3-server restart => untuk mengulang server
4. dhcpd Parameter Setting
ƒ dhcpd configuration file /etc/dhcp3/dhcpd.conf
ƒ subnet 10.252.13.0 netmask 255.255.255.0
ƒ range 10.252.13.100 10.252.13.253; Æ sesuaikan dengan jumlah client
5. Menguji di Client
ƒ Windows XP
Untuk menguji dhcp dari windows XP anda cukup klik dari menu Start =>
connection to => show all connections
Pilih Local Area Connection yang terhubung dengan server. Klik Kanan =>
properties
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Gambar 59


Gambar 60

ƒ Linux Debian Etch
Untuk pengguna Linux Debian Etch anda cukup mengubah salah satu file di :
/etc/network/interfaces dengan menambahkan sebuah source dhcp
#vim /etc/network/interfaces

Gambar 61
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
Ubah dengan memperhatikan contoh di bawah ini :

Gambar 62
Reboot network interfaces dengan : #/etc/init.d/networking restart [enter]

7. DNS
a. Pengertian
Domain Name System, dapat dikatakan adalah sebuah jantung internet. Jika tidak ada
DNS dapat dibayangkan bagaimana sulitnya orang akan mengingat setiap nomor IP
Address yang akan dituju bahkan menghapal nomor-nomor IP yang menjadi favoritnya.
Dengan adanya DNS semua persoalan ini dapat diatasi dengan bantuan hanya mengingat
nama sebuah server bukan lagi IP. Jadi kita tidak lagi mengingat IP 202.134.0.155, tetapi
cukup www.smkpgri1ngj.sch.id
Pada sistem operasi Linux, DNS diimplementasikan dengan menggunakan software
Berkeley Internet Name Domain (BIND). BIND memiliki dua sisi, sisi client dan sisi server.
Sisi client disebut resolver. Resolver ini bertugas membangkitkan pertanyaan mengenai
informasi domain name yang dikirimkan kepada sisi server. Ia akan menjawab query-
query dari resolver yang diberikan kepadanya.

b. Cara Kerja DNS
DNS bekerja berdasarkan hirarki dan berbentuk seperti pohon (tree). Bagian atas adalah
Top Level Domain (TLD) seperti com, org, edu, mil dan sebagainya. Masing-masing TLD
tersebut digunakan untuk berbagi kepentingan seperti domain. Struktur TLD tersebut
adalah :
o ARPA; digunakan untuk lembaga khusus yang menangani jaringan internet
o COM; digunakan untuk perusahaan komersial.
o EDU; digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan.
o GOV; digunakan untuk lembaga-lembaga pemerintahan.
o ORG; digunakan untuk organisasi-organisasi nonkomersial.
Untuk mengubah IP address menjadi nama host memerlukan domain in-addr.arpa.
Seperti domain lainnya domain in-addr.arpa pun bercabang-cabang. Yang perlu
diperhatikan adalah alamat IP addressnya ditulis dalam urutan terbalik.
Internet pasti selalu menggunakan Internet Protocol (IP), dalam rangka mengirim dan
menerima data. Tetapi IP tersebut harus mempunyai Nomor Address yang tidak boleh
sama dengan yang lain (unik) terdiri dari 32bit. Jadi jika kita menghubungi sebuah server
harus mengetahui nomor server tersebut. Masalahnya manusia sangat sulit untuk
menghapalkan semua nomor-nomor IP tersebut. DNS bekerja memetakan nama host ke
IP address komputer tersebut, kemudian DNS dapat digunakan untuk mencari nama host
jika mengetahui IP Address dari host tersebut. Jadi DNS berfungsi untuk memetakan host
ke IP atau IP ke host.
c. DNS Configuration
Sebelum membuat DNS sendiri, pastikan sudah menginstal paket bind, bind-utils, dan
caching-nameserver. Paket-paket tersebut umumnya sudah tersedia pada CD instalasi
linux dalam file binary.
Untuk mengkonfigurasi DNS ada dua macam cara, secara text base maupun GUI.
Untuk text base file yang dikonfigurasi untuk named adalah /etc/named.conf. Namun
sebelum mempelajarinya beberapa konfigurasi harus kita sesuaikan, antara lain :
o File /etc/hosts
File /etc/hosts berisi pemetaan nama host dengan IP address dengan format sebagai
berikut :
IP nama-domain-lengkap alias
Perlu diperhatikan bahwa spasi atau tab antar kolom tidak berpengaruh, yang
penting ada pemisahnya, baik spasi atau tab.
Contoh :
127.0.0.1 localhost.localdomain localhost
10.252.13.1 debian.smkpgri1ngj debian
10.252.13.2 server.smkpgri1ngj server
o File /etc/resolv.conf
File /etc/resolv.conf adalah file konfigurasi utama bagi name resolver. Ada tiga
keyword yang biasa dipergunakan, yaitu :
ƒ domain : menentukan nama domain local
ƒ search : menentukan daftar dari nama-nama domain yang digunakan untuk
mencari nama host
ƒ nameserver : keyword ini yang biasa digunakan beberapa kali, menentukan IP
address dari server DNS yang digunakan adalah name resolver.
Contoh :
domain debian.smkpgri1ngj.sch.id
search smkpgri1ngj.sch.id dns.isp.anda
nameserver 10.252.13.1
nameserver 202.134.0.155
Perlu diperhatikan bahwa semua domain yang terdapat dalam baris search akan
dicari untuk setiap nama host yang di-resolver. Sehingga jika anda ingin telnet atau
ssh ke host server maka untuk mendapatkan alamat IP host server dicari alamat IP
untuk debian.smkpgri1ngj.sch.id pertama kali, terakhir ke server. Sebaiknya tidak
menaruh terlalu banyak domain di dalam baris search karena akan memakan waktu
untuk mencari domain-domain tersebut.
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
o File /etc/host.conf
File ini mengatur cara kerja dari name resolver. Defaultnya adalah :
order hosts,bind
multi on
Konfigurasi ini mengatur agar name resolver mencari nama host di /etc/hosts lebih
dahulu sebelum bertanya ke nameserver dan mengembalikan semua alamat yang
ditemukan di file /etc/hosts.

Setelah mengkonfigurasi semua file di atas barulah masuk ke konfigurasi DNS dengan
menggunakan GUI (Gnome/KDE) : (untuk RedHat 9.0)
o Forward Master Zone
ƒ Dari Main Menu => system setting => server setting => Domain Name Server
=> Add => Forward Master Zone
ƒ Domain name : smkpgri1ngj.sch.id
ƒ “Add” (Name Server) => 10.252.13.1 (Server By)
ƒ “Add” (Mail Exchange for) => 10.252.13.1 (Host Name)
ƒ Input Address => 10.252.13.1
ƒ Pada Bind Configuration Tool, Klik Apply atau Save
ƒ Kemudian kita uji dengan mengetikan
ƒ #nslookup
>smkpgri1ngj.sch.id

o Add “Host name” under smkpgri1ngj.sch.id
ƒ Pada “configuration tool dialog” sorot smkpgri1ngj.sch.id => Klik “Edit”
ƒ Pada “Name to IP Transration” sorot smkpgri1ngj.sch.id => Klik “Add”
ƒ Add Record Resource : Host, Hostname : www, address : 10.252.13.1
ƒ Kemudian klik Apply atau Save
ƒ Uji dengan mengetikkan
ƒ #nslookup
>www.smkpgri1ngj.sch.id

o Add “alias name” under smkpgri1ngj.sch.id
ƒ Pada “Bind configuration tool” sorot smkpgri1ngj.sch.id => Klik “Edit”
ƒ Pada “Name to IP Transration” sorot smkpgri1ngj.sch.id => Klik “Add”
ƒ Add Record Resource : Alias, Alias: dns, Hostname: www
ƒ Name Server : dns.smkpgri1ngj.sch.id or 192.168.0.1
ƒ Kemudian klik Apply atau Save
ƒ Uji dengan mengetikkan
ƒ #nslookup
>dns.smkpgri1ngj.sch.id
Keterangan : Sebelum pengujian sebaiknya diaktifkan terlebih dahulu service named
dengan cara :
ƒ Named control by text
Start : #service named start
Stop : #service named stop
Restart : #service named restart
ƒ Named start/stop by GUI
Dari main menu => system setting => server setting => service
Select named => check “start at boot” => click save
Select named => click “start/stop/restart” => click save

o Reverse Master Zone
ƒ New => pilih Reverse Master Zone
ƒ IP Addres (First 3 Octats) : 10.252.13
ƒ Server by : 10.252.13.1
ƒ Revers Addres Table
IP Address : 10.252.13.1
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
Full Hst Name : smkpgri1ngj.sch.id
IP Address (Optional) : 10.252.13.1
ƒ Uji dengan mengetikkan
ƒ #nslookup
>10.252.13.1

Untuk konfigurasi DNS di Debian Etch langkahnya adalah sebagai berikut :
o Instalasi Bind9
# apt-get install bind9
o Edit file-file berikut ini :
# vim /etc/resolv.conf
# vim /etc/hostname
# vim /etc/hosts
o Konfigurasi file inti :
# vim /etc/bind/named.conf.local

Gambar 64
Copy file /etc/bind/db.local ke /var/cache/bind/db.pgri dan db.1 yang gunanya untuk
mempermudah penulisan, jangan lupa untuk diedit beberapa source berikut seperti
pada Gambar 65 dan Gambar 66. Peletakan file di /var/cache/bind/db.pgri dan
/var/cache/bind/db.1 sesuai dengan source pada file seperti pada Gambar 64 di atas.


Gambar 65
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Gambar 66
ƒ Uji dengan mengetikkan # nslookup

Gambar 67

8. Web Server
a. Instalasi, Kompilasi dan Menjalankan Apache Web Server
Untuk apache versi 1
Setelah mendapatkan file source Apache dari website dan mengunduhnya, salin file
tersebut ke direktori /usr/local/src kemudian decompress file tersebut:
debian: /# cd /usr/local/src
debian: /# tar –zxvf apache-1.3.9.x.x.tar.gz
Atau bila anda mengunduh dari paket binari .rpm, ketikkan :
debian: /# rpm –ivh apache-1.3.9-1.i586.rpm
Untuk menginstal paket source code tar.gz, anda harus melakukan kompilasi lagi. Namun
bila anda menginstal file binary, bagian ini bisa dilewatkan.
Setelah anda mendecompress file tar.gz, untuk melakukan konfigurasi pada sistem
operasi, jalankan perintah berikut :
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
debian: /src # cd apache-1.3.9
debian:/src/apache-1.3.9 # ./configure
Pada saat menjalankan perintah ./configure ini bisa ditambahkan opsi atau modul-modul
pendukung Apache, misalnya :
debian:/src/apache-1.3.9 # ./configure \--prefix=/usr/local/apache \--enable-
module=rewrite –enable-shared=rewrite \--enable-module=proxy –enable-
shared-proxy
Konfigurasi dengan opsi-opsi di atas maksudnya adalah akan meletakkan source code
Apache di dalam direktori /usr/local/apache dan juga menambahkan dua modul yaitu
mod_rewrite dan mod_proxy.
Untuk melihat opsi-opsi secara lengkap, ketikan perintah # ./configure --help, atau
anda dapat melihat pada README.configure.
Langkah selanjutnya adalah melakukan kompilasi.
debian:/src/apache-1.3.9 # make
debian:/src/apache-1.3.9 # make install
Selanjutnya akan ditampilkan proses installasi.

Untuk Apache versi 2 (apache2)
Atau kalau ingin lebih cepat lagi kita bisa gunakan apt-get install dengan cara :
debian: /# apt-get install apache2
Setelah melakukan instalasi di atas, akan terbentuk beberapa direktori dimana file-file
apache diletakkan. Direktori tersebut antara lain :
o Direktori /etc/httpd/conf; direktori ini berisi file-file untuk konfigurasi server seperti
httpd.conf, srm.conf, dan access.conf.
o Direktori /etc/httpd/conf/vhost; berisi file-file untuk konfigurasi virtual host apache.
o Direktori /etc/httpd/comman-httpd; berisi file-file konfogirasi apache advance.
o Direktori /var/www/html; adalah direktori default di mana file-file dokumen html akan
diletakkan. Sebelum anda tambahkan file html ke direktori ini, direktori ini berisi
manual atau dokumentasi Apache. (dalam Apache Versi Windows biasanya adalah di
C:/Apache/htdocs).
o Direktori /var/www/cgi-bin; pada direktori ini nantinya akan diletakkan file-file yang
berisi script CGI yang akan dibuat.
o Direktori /var/www/perl; sama dengan direktori cgi-bin, direktori ini akan berisi file-
file script Perl yang akan dibuat.
Setelah proses instalasi selesai, untuk menjalankan Apache, ketikan perintah berikut:
debian:/ # /etc/init.d/apache2 start
Secara default, Apache akan mencari file konfigurasi pada direktori
/usr/local/apache/conf/httpd.conf, namun bila anda meletakkan file konfigurasi secara
terpisah, misalnya pada direktori /etc/httpd.conf, maka harus menyertakan opsi –f yang
menunjukkan dimana file konfigurasi tersebut diletakkan :
Opsi lainnya dapat dibaca pada manual yang disertakan pada paket source code.
Untuk menjalankan web server secara kontinyu saat booting, tambahkan baris perintah
/usr/local/apache/bin/httpd pada file system startup, biasanya pada file /etc/rc.d/rc.local.
Dengan menggunakan file startup tersebut, Apache akan dijalankan root pada saat
booting.
Setelah menjalankan web server, server anda sudah dapat diakses oleh komputer lain
dalam satu jaringan atau internet. Untuk mengetes web server dari browser dapat
digunakan sembarang browser yang anda miliki.

b. Setting httpd
1. “httpd” start/stop control
- debian :/# /etc/init.d/apache2 restart
- Uji dengan mengetikkan
- #tail –f /var/log/messages.log
- #tail –f /var/log/access.log
- #dpkg -l|grep httpd

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
c. PHP4 and Configuration
Untuk menjalankan php di server Debian Etch, langkah yang perlu dilakukan adalah :
# apt-get install php4
# apt-get install libapache2-mod-php4
# apt-get install php4-common

d. httpd configuration
Default setting dari httpd.conf
1. File configurasi terletak /etc/conf/httpd.conf
2. Dokument Root : /var/www/html
3. UserDir : public_html

e. Public html
Untuk mengeset supaya user dapat juga membuat sebuah file html dapat diletakkan di
direktori : /home/user/public_html
Namun sebelumnya harus kita buat terlebih dahulu 1 buah user atau lebih, dengan cara
sebagai berikut :
1. Edit file /etc/apache2/apache.conf, cari : UserDir public_hml, Hapus tanda #, dan
beri tanda # pada UserDir disible
2. #useradd namauser mis: #useradd saya
3. #passwd passworduser mis: #passwd *******
4. Buat direktori di /etc/home/namauser/public_html
#mkdir /home/namauser/public_html
Misl : #mkdir /home/saya/public_html
Rubah mode :
Direktori user 711 #cd /home
#chmod 711 username mis: #chmod 711 saya
Direktori public_html 755 #cd username mis: #cd saya
#chmod 755 public_html
5. Buat 1 buah file html dalam direktori /public_html
#vi /home/saya/public_html/index.html
Isi dengan source html :
6. Test dengan mengetikkan pada browser :
http://www.smkpgri1ngj.sch.id/~username
mis: http://www.smkpgri1ngj.sch.id/~saya/

f. Membuat Sertifikat SSL
Jika anda tidak punya sertifikat SSL seperti saya, maka anda harus membuat sertifikat
SSL sendiri.
Jalankan perintah apache2-ssl-certificate dan jawab pertanyaan-pertanyaannya. Yang
terpenting adalah pertanyaan tentang nama server anda, ini harus dijawab dengan nama
domain yang lengkap.
debian:~# apache2-ssl-certificate

creating selfsigned certificate
replace it with one signed by a certification authority (CA)

enter your ServerName at the Common Name prompt

If you want your certificate to expire after x days call this programm
with -days x
Generating a 1024 bit RSA private key
.....++++++
...........++++++
writing new private key to '/etc/apache2/ssl/apache.pem'
-----
You are about to be asked to enter information that will be incorporated
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
into your certificate request.
What you are about to enter is what is called a Distinguished Name or a DN.
There are quite a few fields but you can leave some blank
For some fields there will be a default value,
If you enter '.', the field will be left blank.
-----
Country Name (2 letter code) [GB]:ID
State or Province Name (full name) [Some-State]:DKI Jakarta
Locality Name (eg, city) []:Jakarta
Organization Name (eg, company; recommended) []:Zakaria Inc
Organizational Unit Name (eg, section) []:Web Server
server name (eg. ssl.domain.tld; required!!!) []:secure.example.com
Email Address []:webmaster@example.com
Perintah diatas akan membuat dua file di /etc/apache2/ssl satunya bernama apache.pem
dan satunya lagi symbolic link bernama random (di mesin saya 7d529501.0) yang me-link
ke file apache.pem.
Jika anda sudah mempunyai sertifikat sendiri silakan copy ke /etc/apache2/ssl.
Aktifkan modul SSL
Jalankan a2enmod
debian:~# a2enmod ssl
Module ssl installed; run /etc/init.d/apache2 force-reload to enable.
Buat Virtual Host untuk SSL
Copy /etc/apache2/sites-available/default ke /etc/apache2/sites-available/default-ssl
dan ganti dua baris pertama tentang virtual host dengan:
NameVirtualHost *:443

# SSL STUFF (START) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
SSLEngine on
SSLCertificateFile /etc/apache2/ssl/apache.pem
SSLCertificateKeyFile /etc/apache2/ssl/7d529501.0

# see http://httpd.apache.org/docs-2.0/ssl/ssl_howto.html
# for the meaning of below.
# The following enables only the seven strongest ciphers.
SSLProtocol all
SSLCipherSuite HIGH:MEDIUM
# SSL STUFF (END) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Jangan lupa sesuaikan baris SSLCertificateKeyFile dengan nama file random hasil proses
Membuat Sertifikat SSL diatas.
Lalu aktifkan site tersebut dengan a2ensite
debian:~# a2ensite default-ssl
Site default-ssl installed; run /etc/init.d/apache2 reload to enable.
Aktifkan port SSL
Tambahkan Listen 443 ke file /etc/apache2/ports.conf
Test Konfigurasi
Test konfigurasi apache anda dengan perintah apache2 -D SSL -S , hasilnya harus mirip
dengan ini.
debian:~# apache2 -D SSL -S
VirtualHost configuration:
wildcard NameVirtualHosts and _default_ servers:
*:443 is a NameVirtualHost
default server secure.example.com (/etc/apache2/sites-enabled/default-ssl:2)
port 443 namevhost secure.example.com (/etc/apache2/sites-enabled/default-ssl:2)
*:* is a NameVirtualHost
default server secure.example.com (/etc/apache2/sites-enabled/000-default:2)
port * namevhost secure.example.com (/etc/apache2/sites-enabled/000-default:2)
Syntax OK
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
Restart Apache2
Restart apache2 dan test https server anda di browser.
debian:~# /etc/init.d/apache2 restart
Restarting web server: Apache2.


9. Web Mail Server
a. INSTAL POSTFIX (paket 1)
# apt-get update
# apt-get install postfix
Tunggu smp postfix confgration pilih : internet site
Where shoul mal for root go : none
Mail name : masukan server.smkn3cimahi.com
Other destination to accept mail for ? (blank for none) enter saja
Mail queue? NO

Restart postfix
# /etc/init.d/postfix restart

b. INSTAL COURIER (paket 2)
# apt-get update
# apt-get courier-pop
Create directories for web-based administration? NO
# apt-get courier-imap
# /etc/init.d/courier-pop restart
# /etc/init.d/courier-imap restart

c. EDIT KONFIGURASI MAIN.CF
# vim /etc/postfix/main.cf

Pd brs ke-12 ; myhostname = debian.smkpgri1ngj.sch.id
Pd brs ke-16 ; mydestination = smkpgri1ngj.sch.id, debian.smkpgri1ngj.sch.id,
localhost.smkpgri1ngj.sch.id, localhost
Pd brs ke-19 beri tanda #
tambahkan brs ke- 23: home_mailbox = Maildir/
:wq

d. CEK PAKET 2 (COURIER)
# dpkg –l | grep courier
# netstat –nlptu | grep 143

e. MEMBUAT MAILDIR DI /etc/skel
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
# maildirmake /etc/skel/Maildir

f. UJI COBA MENGIRIM E-MAIL


# telnet smkpgri1ngj.sch.id 25
Mail From :
RCPT TO :

g. UJI COBA MENERIMA E-MAIL


DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id
h. Instal Squirrelmail



Ketikkan pada menu Command >> 2 [enter]
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Server Settings, ketikkan Command >> A [enter]


DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id


Ketikkan : sesuai dengan domain anda
Contoh : [localhost]: debian.smkpgri1ngj.sch.id
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Ketikkan Command >> 8 untuk mengganti Server Software dari other ke courier.

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id

Ketikkan :courier untuk menggantikan other

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id


Setelah selesai dengan setting IMAP Server sekarang berganti ke SMTP Setting.

Ketikkan pada Command >> B

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id


Ketikkan pada Command >> 4 untuk mengganti SMTP Server dari localhost ke
debian.smkpgri1ngj.sch.id

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id


Setelah semuanya selesai ketikkan pada command >> s
Digunakan untuk menyimpan konfigurasi.
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id


Ketikkan pada command >> q [enter] untuk keluar dari konfigurasi

DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id


Settingan sudah siap diujicobakan dengan cara mengetikkan pada web browser :



Login dengan user yang sudah ada :
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id


10. Proxy Server
a. INSTAL Proxy Server (Squid)
# apt-get update
# apt-get install squid
# /etc/init.d/squid restart

b. BUAT FILE BERNAMA PASSWD
# touch /etc/squid/passwd

c. BUAT AUTENTIFIKASI PASSWD LOGIN
# htpasswd /etc/squid/passwd aku
Passwd : aku
DEDY SUPIYONO, SE.S.Kom dedy_aslngj@yahoo.co.id